Selasa, 03 September 2013

Mungkin Kamu Akan Pergi


Pantaskah jarak dan kesempatan harus dipersalahkan atas buruknya hubungan kita? Ketika mata sulit bertemu, tangan sulit merangkul, dan kedua bahu sulit bersatu, airmatakah yang menjawab bayarannya ? Rindu yang seharusnya menjadi alasan untuk bertemu, kini berubah menjadi rasa yang sulit menyatu. Egoisme menjadi alat untuk mendapat perhatian, namun tanpa sadar , itulah yang membusukkan cinta kita.
Kau berubah, sangat berubah. Sudah lama aku jauh dari perhatianmu. Bahkan aku menangis pun kau tak lagi peduli. Ingin sekali berteriak kenapa kau tancapkan rasa sedalam ini kalau akhirnya kau pergi? setelah pengabaian yang kau berikan, apa kau akan meninggalkanku ? Lalu dimanakah kata-kata manismu yang tertulis rapi dalam layar handphoneku setiap malam sebagai pengantar tidurku ?
Aku merindukan tawa, aku merindukan canda , aku merindukan bahagia, darimu tentunya. Sulit kutemukan jawaban atas pengabaianmu selama ini. Dan sulit pula kutemukan penawar atas segala rindu dan luka yang kau beri.
Sungguh bila ini pertanda akhir kita, akhirilah. Tapi jangan kau buat luka baru yang cukup membutakan pikiranku atas kamu. Jika memang itu yang terbaik untukmu, lakukanlah .. jangan tanya perasaanku lagi, karna pasti bukan hanya sekedar luka biasa yang akan ku derita. Jika memang ada yang lebih baik dariku untuk mencintaimu, ambillah.. jangan tanya apa akan ada yang lebih baik darimu dalam mencintaiku, karna seberapa sakit yang pernah kualami denganmu, aku pernah merasakan hal yang membahagiakanku saat bersamamu, mendengar kata cintamu. Entah rasa itu memang sebenarnya ada atau tidak, tapi aku cukup kau buat melayang bahagia. Memabukkan, sebetapapun aku terluka, aku memaafkanmu. Sebetapapun aku kecewa, aku tak berhenti mengharapkanmu. Sebetapapun lama kedatanganmu, aku masih disini menunggu. Walau kutahu, kau takkan datang . Kau takkan menemuiku.
Dalam perpisahan kita nanti, pasti akulah yang tak kuasa menahan airmata. Bukan untuk mencari perhatianmu, karena kau akan mengabaikannya. Bukan untuk berpura-pura kesakitan, karna sudah bukan sakit lagi yang kurasakan. Tapi sebagai bentuk ungkapan terimakasih yang tak mampu diucapkan bibir ini, atas segala yang pernah kau beri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar